Sebuah bisnis yang ingin dikembangkan, pastinya membutuhkan sebuah dukungan alat. Salah satunya adalah penggunaan mesin packaging sachet.
Dimana mesin packaging ini merupakan salah satu mesin yang berpotensi memberikan sentuhan berkualitas pada usaha yang ada. Terutama pada proses pengemasan maupun hasil pengemasan.
Tak ayal bahwa mesin tersebut merupakan salah satu mesin yang memiliki kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan jenis mesin kemas lainnya. Seperti mesin band sealer, continous sealer, vacuum sealer, dan lain – lain.
Pentingnya informasi detail dalam rencana pemesanan mesin kemas
Mesin ini menyajikan tekhnologi pengemasan secara otomatis yang dapat dipergunakan untuk mengemas berbagai macam produk. Dimana nantinya dalam pembuatan mesin, mesin dibuat menyesuaikan jenis produk dari konsumen.
Proses pembuatan mesin yang disesuaikan dengan jenis konsumen tersebut diharapkan memberikan hasil yang maksimal pada kinerja mesin yang ada.
Dalam artian mesin dapat digunakan secara optimal menyesuaikan jenis produknya. Karena ketika mesin tidak disesuaikan dengan jenis produk yang ada, kinerja mesin tidak bisa sempurna seperti yang diinginkan.
Koordinasi produk dan mesin packaging sachet
Makanya penting sekali mengkoordinasikan jenis produk yang akan dikemas dengan produsen mesin yang ada. Informasi yang detail akan semakin mempermudah dalam proses penyesuaian yang dilakukan.
Biasanya dalam pembuatan mesin tersebut, hal yang perlu diperhatikan adalah berupa karakter produk, berat atau gramasi produk yang diinginkan, ukuran kemasan yang akan dipakai, fitur yang akan ditambahkan, dan yang tak luput juga informasi kemasan apa yang akan dipilih.
Karena biasanya karakter yang ada pada kemasan juga beragam, seperti ketebalan, jenis kemasannya (alufoil, metalize, atau plastik), dan lain – lain. Dengan semakin banyaknya informasi, mesin dapat diatur sesuai dengan yang dibutuhkan.
Kemudahan proses pengemasan dengan kinerja mesin packaging sachet
Nantinya kinerja mesin dapat berjalan secara otomatis. Tidak banyak peran dari pekerja pada mesin yang ada. Karena hampir seluruh pekerjaan yang ada sudah dilakukan oleh mesin.
Prosesnya adalah dari mulai produk ditakar sesuai dengan gramasi yang diinginkan, setelah itu produk dimasukkan kedalam kemasan, dan yang terakhir adalah kemasan yang sudah terisi diproses sealing oleh mesin.
Proses yang mudah, singkat, cepat ini pastinya akan sangat berpengaruh pada proses produksi yang ada. Pastinya akan berbeda saat proses pengemasan masih dilakukan secara manual.
Karena saat proses pengemasannya manual, langkah yang dilakukan sangat – sangat rumit.
Dari mulai membuka kantong – kantong kemasan satu per satu, proses pemasukan bahan yang manual, baru proses penimbangan produk, yang besar kemungkinan tidak bisa konsisten. Belum lagi hasil sealing kemasan yang berpotensi tidak kuat daya rekatnya.
Kelebihan – kelebihan pengemasan dengan menggunakan mesin packaging sachet
Dengan adanya mesin, diharapkan semakin memberikan hasil yang maksimal pada usaha yang dijalankan. Dimana proses pengemasan menjadi lebih mudah, lebih cepat, tidak membutuhkan banyak pekerja dalam proses pengemasan, dan pastinya hasil kemasan yang ada jauh lebih berkualitas.

Ketika hal tersebut dapat tercapai, pastinya efektifitas dari proses produksi semakin membaik. Dan dampak positif ketika hasil kemasan yang ada lebih baik adalah produk semakin mudah diterima pasar, semakin menjangkau berbagai segmen masyarakat, membuat produk yang ada semakin dikenal, dan memungkinkan produk tersebut diminati oleh masyarakat.
Kelebihan – kelebihan yang didapat ketika menggunakan mesin pengemasan otomatis memang menjadi daya tarik bagi para pelaku usaha untuk memilikinya.
Produk yang jarang dikemas dengan mesin packaging sachet
Tak ayal jika berbagai macam usaha yang dimiliki para pelaku usaha mulai dikemas dengan menggunakan mesin packaging sachet. Berikut macam produk yang sebenarnya jarang sekali dikemas dengan menggunakan mesin packaging, diantaranya ada :
1. Garam
Pertama ada produk garam, sangat jarang sekali produk garam ini dikemas dengan menggunakan mesin. Hal itu dikarenakan karakter yang berbeda dari produk lainnya.
Dimana bisa membuat korosif material mesin yang ada. Akan tetapi tetap bisa menggunakan mesin untuk mengemasnya.
Hal tersebut disiasati dengan cara melakukan perubahan pada jenis material yang digunakan.
Pengemasan garam perlu menggunakan material stainless. Dengan material yang sudah diubah ke jenis material tersebut membuat mesin tidak mudah untuk korosif.
Dalam pengemasan produk garam juga bisa ditentukan ukuran yang ingin dipakai. Rata – rata pengemasan garam diukuran berat 250 gram.
2. Kremesan
Kremesan menjadi barang baru yang dikemas oleh mesin packaging. Karena memang sangat jarang sekali ada permintaan pengemasan dengan produk berupa kremesan.
Ternyata ide pengemasan kremesan ini diusulkan dari konsumen luar negeri. Jadinya produk kremesan ini nantinya dieksport ke luar.
Ukuran yang digunakan hanya ukuran sachet kecil. Kurang lebih sekitar 25 gram an.
3. Tepung tapioka
Produk tepung seperti tepung tapioka ini memang sangat jarang sekali untuk dikemas. Hal tersebut dikarekanan ada potensi pengemasan produk tersebut tidak bisa dilakukan oleh mesin.
Namun dengan inovasi yang sudah ada dalam pengemasan tepung, serta juga pemilihan jenis kemasan yang tepat membuat pengemasan tepung tapioka bisa dilakukan dengan menggunakan mesin.
Hal ini pastinya memberikan kemudahan tersendiri, karena awal proses pengemasan yang dilakukan adalah secara manual. Yang dapat menyita waktu banyak dalam proses pengemasan yang dilakukan.
4. Teh
Keempat ada produk teh, pengemasan produk teh juga termasuk produk yang jarang untuk dikemas. Hal ini dikarenakan produk teh memiliki karakter yang tidak seragam.
Tidak seperti karakter bubuk, yang dimana dengan karakter yang tidak seragam ini akan memberikan dampak gramasi yang ada tidak stabil.
Namun karena kebutuhan franchise, akhirnya mau tidak mau produk teh tersebut dikemas dengan menggunakan mesin. Sebagai upaya peningkatan kapasitas pengemasan.
5. Coklat bubuk
Selain dari kopi, coklat bubuk menjadi salah satu produk yang berkarakter bubuk yang dikemas dengan mesin. Namun memang tidak sesering seperti produk kopi.
Hal itu mungkin dikarenakan produk coklat cenderung memiliki karakter yang sedikit lengket, maka ketika pengemasan coklat bubuk ingin dikemas dengan mesin, pastinya ada penyesuaian pada unit mesin yang ada.
6. Bumbu – lada bubuk
Pengemasan bumbu juga menjadi produk selanjutnya yang jarang untuk dikemas.
Meskipun diluaran sana banyak sekali bumbu yang ada. Akan tetapi sangat jarang pelaku usaha yang mengemasnya dengan kemasan sachet.
Meskipun ada, namun tidak banyak. Kemungkinan hal ini dipengaruhi dengan jenis kemasan lain yang lebih proper. Kemasan jenis toples plastik misalnya, dinilai lebih mudah saat pengemasan dan membuat bumbu lebih terlihat elegan.
Namun pastinya akan berpengaruh pada nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kemasan sachet.
7. Jahe bubuk
Selain dari produk kopi, dan susu bubuk yang dikemas dengan mesin, ada salah satu minuman yaitu jahe bubuk, akan tetapi sangat jarang dikemas dengan kemasan sachet.
Kemungkinan bisa dari faktor segmen masyarakatnya. Daya minat konsumen terhadap minuman jahe tidak setinggi pada produk kopi maupun susu bubuk.
Penikmat jahe bubuk lebih suka membuat ramuan minuman jahe, dari pemakaian jahe asli yang mereka punya.
Tak ayal, tidak banyak pelaku usaha yang mengemas produk jahenya dengan model sachet.
Itulah beberapa produk yang dikemas dengan mesin packaging sachet akan tetapi sangat jarang. Meskipun jarang bukan berarti produk tidak bisa dikemas, atau mesin yang ada tidak dapat melakukan pengemasan.
Pastinya ada beberapa faktor dimana produk tersebut tidak sering dikemas dengan mesin.
Bagi anda yang punya produk baru, jangan ragu untuk mengkonsultasikan jenis mesin kemasan otomatis yang sesuai untuk dipakai. Yuk segera hubungi tim kami!